Friday 24 May 2013

kisah nabi saleh

# Kisah Nabi Saleh sebenarnya banyak diceritakan di dalam Al-Quran, terkandung dalam 72 ayat, di dalam 11 surah. Antaranya Surah Al-A'raaf, ayat 73 hingga 79, Surah Hud ayat 61 hingga ayat 68, Surat Al-Hijr, Surah Al-Fajr, Surah Asy-Syams, Surah Qaf, Surah Al-Israa’, Surah Adz-Dzariyaat, Surah Fussilat, Surah Al-Haaqqah dan banyak lagi...#


Menurut salasilah, Nabi Saleh Alaihissalam adalah putra kepada 'Ubaidah bin Tsamud bin 'Amir bin Iram bin Sam bin Nuh AS. Kirenye, Nabi Saleh ni keturunan Nabi Nuh Alaihissalam laa...Baginda diutuskan kepada kaum Tsamud yang hidup di atas bekas runtuhan kaum Aad (kaum Nabi Hud). Name kaum Thamud ni diambil daripada name moyang diorang seperti yang saye nyatakan kat atas tadi (Ubaidah bin Thamud). Bangsa Tsamud ni sebenarnya lebih pandai daripada kaum Aad. Setelah kaum Aad binasa, negeri mereka menjadi tandus dan kering. Kemudian negeri ini dibangun kembali oleh kaum Tsamud, sehingga menjadi negeri yang hijau dan makmur.

Akan tetapi, same macam kaum Aad yang terdahulu, kaum Tsamud pun menjadi sombong dan lupa diri dengan kehebatan yang mereka miliki tu..macam biaselaa..bile kuat, mereka yang kuat akan menekan mereka yang lemah atau yang xde pengaruh ni. Mereka pun tidak mau mendengarkan dakwah Nabi Saleh AS

Pelajaran Dari Kisah Nabi Saleh A.S.

Pengajaran yang menonjol yang dpt dipetik dari kisah Nabi Saleh ini ialah bahwa dosa dan perbuatan mungkar yang dilakukan oleh sekelompok kecil warga masyarakat dpt berakibat negatif yang membinasakan masyarakat itu seluruhnya.
Lihatlah betapa kaum Tsamud menjadi binasa, hancur dan bahkan tersapu bersih dari atas bumi karena dosa dan pelanggaran perintah Allah yang dilakukan oleh beberapa gelintir orang pembunuh unta Nabi Saleh A.S.
Di sinilah letaknya hikmah perintah Allah agar kita melakukan amar makruf nahi mungkar. Karena dengan melakukan tugas amar makruf nahi mungkar yang menjadi fardu kifayah itu, setidak-tidaknya kalau tidak berhasil mencegah kemungkaran yang terjadi di dalam masyarakat dan lindungan kita ,kita telah membebaskan diri dari dosa menyetujui atau merestui perbuatan mungkar itu

Bersikap pasif acuh tak acuh terhadap maksiat dan kemungkaran yang berlaku di depan mata dapat diertikan sebagai persetujuan dan penyekutuan terhadap perbuatan mungkar itu.




 

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home